INILAH.COM, Jakarta - Sesama komunitas gigolo di wilayah Kebayoran, Jakarta, ada kode-kode tertentu yang disepakati saat menjalani profesi.
Misalnya di pusat perbelanjaan ternama di kawasan Blok M, pada akhir tahun 80-an, para gigolo memiliki ciri tertentu untuk memberi tahu para mangsanya, tante-tante girang.
Para gigilo biasanya menggulung sebuah koran lalu mengapitnya di salah satu ketiak. Sembari meminum kopi atau berjalan-jalan, gulungan koran itu selalu terapit di ketiak sang gigolo.
"Tante-tante girang sudah tahu kode itu, begitu dia lihat langsung mendekat ke kami lalu menanyakan 'panjang nggak?'. Nah kita jawab 'panjang tante'," ujar seorang gigolo senior.
Kode mengapit gulungan koran di ketiak ini berlangsung hingga pertengahan tahun 90-an. Kemudian dikarenakan mulai terendus masyarakat, kode itu berubah dengan menggunakan media rokok.
Para gigolo di kawasan itu, tidak lagi mengapit gulungan koran melainkan memegang batang rokok tanpa dinyalakan. "Jadi kita bergaya seperti merokok saja, tapi rokok tidak kita bakar, cuma dipegang saja."
Kemudian, para tante girang yang sudah mengetahui kode itu dengan sendirinya mendekat dan bertanya, "Rokoknya nyala ga? Kita jawab 'nyala tante', itu artinya kita lagi kosong bisa terima order," urainya.
Kode memegang rokok diyakini masih bertahan hingga saat ini. Namun, menurutnya, di beberapa daerah kode rokok tidak digunakan lagi, diganti dengan kode lain yang tidak diketahuinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar